MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI TERHADAP KEMISKINAN
Dibuat Oleh :
Muhammad Yusuf Fadilla
55416145
1IA13
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA TIMUR
2016
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Ilmu Sosial Dasar ini dengan baik meskipun masih terdapat banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak penerapan teknologi terhadap kemiskinan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Jakarta, 12 Januari 2017
Muhammad Yusuf Fadilla
Untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan. Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kemiskinan
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai
atau moral. Hal ini dapat dirasakan dampaknya melalui kebijakan-kebijakan
pembangunan dalam lingkungan masyarakat yang pada hakikatnya adalah penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sering kurang
memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi kemanusiaan. Hal demikian ini
tidak luput dari falsafah mengenai pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan
pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang kuat dengan
orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusian yang terkadang harus
dibayar lebih mahal.
Pembangunan ekonomi yang kurang merata menyebabkan masih
banyak masyarakat miskin yang belum menikmati ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berkembang di negeri ini.
Kemiskinan sendiri merupakan kelanjutan dari perjuangan
bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi
fundamental untuk menggapai cita-cita menjadi masyarakat yang adil dan makmur.
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan dengan membaca dan menjelajahi refrensi yang berada di internet.
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha
sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
2.2 Pengertian Teknologi
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan
sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang
kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan,
sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan
mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di
antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik
terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas
dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai;
pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang
sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.
Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya
dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu
memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan
bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk
sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber
daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam
penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat, dan teknologi
baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh,
meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu
istilah yang pada awalnynya hanya menyangkut permesinan, contoh lainnya adalah
tantangan norma-norma tradisional.
2.3 Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan, dll.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya
mencakup:
- Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
- Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
- Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.
2.4 Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terhadap Kemiskinan
Kita bisa membandingkan antara orang kaya dengan miskin.
Orang-orang kaya biasanya memiliki ilmu pengetahuan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan orang miskin, karena orang kaya menjadikan pengetahuan
sebagai kebutuhan yang pertama sedangkan orang miskin tidak demikian, sehingga
orang kaya jauh bertindak lebih baik saat bersosialisasi baik dalam
lingkungannya ataupun dalam dunia kerja dan juga orang-orang yang memiliki ilmu
pengetahuan pastinya dalam hidupnya penuh perhitungan dan tidak mengandalkan
keberuntungan berbeda dengan orang miskin. Orang pada tingkatan miskin ini
bertindak kadang tanpa perhitungan dan juga sangat mengandalkan keberuntungan
dalam bertindak karena mereka tidak memiliki pengetahuan yang memadai dengan
tingkatan yang lebih tinggi dalam sosialisasi sehingga mereka hanya dapat
pasrah, yang diartikan bahwa mereka berusaha namun hasilnya tidak sesuai dengan
yang dibutuhkan.
Selain ilmu pengetahuan, teknologi pula mempengaruhi
kemiskinan. Pengaruh teknologi ini terjadi karena orang-orang yang memiliki
teknologi yang tinggi akan mengesampingkan orang yang tidak memiliki teknologi
yang tinggi. Contohnya dalam masyarakat, sebuah pabrik sebelumnya menjadi
pabrik padat karya namun seiring kemajuan teknologi pabrik tersebut membeli
teknologi sehingga orang-orang yang bekerja sebelumnya akan digantikan oleh
teknologi yang baru, dan untuk orang-orang yang bekerja tersebut akan diberhentikan.
Ketua Umum Kadin Kementrian Perindustrian Bambang Suryo Sulisto mengatakan
"Dari data statistik diketahui bahwa pengaruh teknologi baru dan tuntutan
efisiensi kerja menyebabkan daya serap perekonomian terhadap tenaga kerja
mengalami penurunan sebesar 200.000 tenaga kerja pertahun per 1 persen
pertumbuhan ekonomi," Tentunya hal ini akan berdampak dengan naiknya
pengangguran. Pengangguran merupakan awal dari kemiskinan. Sehingga teknologi
sangat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
BAB III
Penutup
3. Kesimpulan
Dari kedua Hal tersebut dapat kita lihat Pengaruh Ilmu Pengatahuan dan Teknologi terhadap kemiskinan, sehingga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang berbanding lurus dengan kemiskinan, karena kedua hal ini lah yang akan menunjang kita baik dalam sosial maupun ekonomi. Dan juga semakin tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kita maka akan semakin baik kehidupan kita.
Daftar Pustaka
https://chiende.wordpress.com/2016/01/07/dampak-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-terhadap-kemiskinan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
http://rdc182.blogspot.com/2016/01/dampak-teknologi-terhadap-kemiskinan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar